Minggu, Januari 04, 2009

ANEMIA

Segera amati pola makan jika Anda mudah lelah dan kurang bertenaga. Mungkin Anda mengidap anemia, akibat asupan nutrisi yang kacau.

Belakangan Ayu mudah merasa lelah. Badan terasa tidak bertenaga. Wajahnya pucat. Dulu setiap kali menuju kantornya di lantai 2, dari lobi ia pilih naik tangga. Namun sekarangg ia tak mampu lagi. Baru sampai di satu lantai, ia ngos-ngosan dan sesak napas.

Setelah memeriksakan diri ke dokter, diketahui bahwa Ayu mengidap anemia. Kadar hemoglobinnya (Hb) hanya 8 g/dl, padahal kadar Hb normal rata-rata adalah 14-16 g/dl. Secara khusus, kadar Hb normal untuk wanita 12-14 g/dl, sedangkan bagi pria 14-18 g/dl.

Kekurangan zat besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi, sehingga sering disebut anemia gizi besi. Karena asupan zat besi terbatas, pembentukan hemoglobin darah menjadi terhambat. Padahal, hemoglobin merupakan truk pengangkut oksigen ke seluruh tubuh, melalui aliran darah. Akibatnya, jaringan tubuh kekurangan oksigen, dan muncullah gejala lemah, lesu, letih, sesak napass, dada berdebar.

Ubi jalar merah
Merupakan sumber betakaroten yang murah. Di dalam tubuh, betakaroten diubah menjadi vitamin A. Nah, vitamin A inilah yang akan membantu memobilisasi simpanan zat besi dari dalam organ hati, untuk diedarkan ke dalam aliran darah.

Sumber lain betakaroten, pepaya, mangga, semangka merah, melon jingga, pisang terutama pisang raja, wortel, paprika merah dan hijau, bayam (termasuk bayam merah), jagung manis, sayuran daun hijau (daun pepaya, daun singkong, daun pakis, daun melinjo, dll).

Kekurangan asupan zat besi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Namun umumnya akibat pengetahuan gizi yang terbatas. Pertama, karena pilihan makanan kita sehari-hari memang kurang mengandung zat besi. Kedua, karena keterbatasan asupan nutrisi yang dapat membantu penyerapan zat besi, khususnya vitamin C.

Faktor ketiga, terlalu banyak mengonsumsi makanan zat penghambat penyerapan zat besi, tanpa diimbangi asupan zat besi dan vitamin C memadai. Zat penghambat penyerapan zat besi tersebut adalah asam fitat (banyak terdapat dalam sayuran berserat tinggi, khususnya polong-polongan seperti kacang panjang, buncis, serta beragam sayuran daun hijau), asam oksalat (tersimpan dalam kacang-kacangan kering seperti kacang merah, kacang tolo, kacang hijau), dan tanin (teh pekat).

Ironisnya, walaupun mengandung zat penghambat penyerapan zat besi, kacang-kacangan kering dan sayuran daun hijau juga kaya zat besi. Jadi bagaimana, dong? Ya, makan harus beragam, untuk memperkecil kemungkinan mendapatkan asupan zat penghambat penyerapan zat besi secara berlebihan. Lagipula, makan beragam bahan makanan memungkinkan penyerapan zat besi secara optimal, karena adanya hubungan saling ketergantungan antar-zat besi. (N)

Kepiting
Termasuk salah satu bahan makanan kaya vitamin B12. Dengan bantuan asam folat, vitamin B12 membantu pembentukan sel-sel darah merah.

Sumber lain vitamin B12: ikan tuna, yogurt, daging sapi.

Hati ayam
Mengandung banyak sekali zat besi. Dibanding makanan nabati, makanan hewani lebih kaya zat besi. Selain itu, kanduangan zat besinya pun lebih mudah diserap tubuh. Zat besi berperan penting pada pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah.

Sumber lain zat besi: ikan, daging sapi, kerang, nasi beras merah, aneka sayuran daun hijau (antara lain daun katuk, daun singkong, daun pepaya, bayam), beragam kacang-kacangan kering dan hasil olahnya (kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kedelai, tempe, tahu, susu kedelai), bit, salak, pepaya, kedondong.

Salmon
Mengandung banyak vitamin B6. Salah satu anggotaa kemlompok vitamin B-kompleks ini diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

Sumber lain vitamin B6: alpukat, mangga, pisang, ubi jalar merah, nasi beras merah, ayam, ikan tuna, kentang, bokcoy.

Jeruk orange
Berlimpah asam folat. Santapan kaya asam folat membantu memulihkan tubuh dari anemia akibat kekurangan asupan folat. Sayangnya pemasakan merusak sebagian besar kandungan asam folat. Karena itu, asupan asam folat dari makanan yang disantap tanpa dimasak, lebih dianjurkan.

Sumber lain asam folat: alpukat, kol, bit. Asparagus, brokoli, bokcoy pun sarat asam folat, tapi biasanya harus dimasak lebih dulu sebelum disantap. Demikian pula dengan beragam kacang-kacangan kering dan hasil olahnya, seperti kacang merah, kacang tolo, kedelai, tempe, tahu, susu kedelai.

Kuning telur
Menyimpan segudang vitamin E. Namun jangan berlebihan (tidak lebih dari 3 butir per minggu), karena kandungan kolesterolnya cukup tinggi. Sayangnya peranan vitamin E dalam sel darah merah belum banyak diketahui. Namun, kekurangan vitamin E telah diketahui dapat mengakiatkan anemia, hemolitik, yakni anemia akibat pecahnya sel-sel darah merah.

Sumber lain vitamin E: brokoli, alpukat, mangga, kacang tanah, biji bunga matahari, almond, kenari.

Cabai merah & cabai rawit
Banyak menyediakan vitamin C, jika disantap mentah. Caranya, ya kenapa tidak diulek dan disantap sebagai sambal metah saja? Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dan mengubah asupan folatt menjadi folat aktif sehingga muda diserap tubuh.

Sumber lain vitamin C: jambu biji lokal, stroberi, pepaya, mangga, belimbing, jeruk, rambutan, sirsak, kol yang disantap mentah.

Sumber: Majalah Nirmala

Antikanker yang Alami

Kanker merupakan mutasi genetik karena DNA sel normal mengalami kerusakan. Perbanyakan sel yang rusak akan berpotensi menghasilkan sel kanker. Kerusakan DNA sel dapat terjadi karena radikal bebas dan zat pemicu kanker (karsinogen). Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan pasangan elektron dan berusaha mencuri elektron dari sel tubuh. Radikal bebass sebetulnya hasil sampingan metabolisme tubuh atau berasal dari lingkungan sekitar kita, misalnya asap rokok, gas kendaraan, atau zat-zat kimia seperti insektisida. Sedangkan zat karsinogen berasal dari makanan. Zat yang semula prokarsinogen diubah oleh enzim jahat dalam tubuh menjadi zat pemicu kanker.

Untuk menghambat pertumbuhan kanker, tubuh memerlukan zat anti-radikal bebas yang disebut juga sebagai antioksidan. Zat ini banyak terdapat dalam sayur, buah dan tumbuhan. Selain itu, banyak tanaman mempunyai senyawa kimia yang mampu menghambat penyebaran kanker, mendukung imunitas tubuh (sel limfosit), serta mendukung kerja enzim baik yang membuang hasil kerja enzim penghasil karsinogen.

Antioksidaan yang berkhasiat menghambat kanker antara lain:
- Poifenol (teh hijau)
- Likofen (tomat)
- Beta-karoten ( wortel)
- Flavonoid dan genistein (kedelai)
- Kurkumin (kunyit, kunir putih, dan temulawak)
- Resveratrol (anggur)
- Tokoferol (minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian misalnya, gandum)

Beberapa tanaman di bawah ini berpotensi menjadi obat kanker dan sedang adlam penelitian. Kemampuannya secara empiris (berdasarkan pengalaman) telah teruji namun secara ilmiah harus melewati serangkaian pengujian sebelum dinyatakan benar-benarr berkhasiat obat.

Benalu (a.l.Dendrophtoe petandra)
Khasiat: inhibitor enzim isomerase yang dihasilkan sel kanker. Zat aktif tanaman ini menghambat perbanyakan dan penyebarandan keganasan kanker.

Kunir putih (kaempferia rotunda L.)
Khasiat: meningkatkan jumlah limfosit, meningkatkan pembunuh kanker, meningkatkan antibodi spesifik.

Maitake (grifola frondosa)
Khasiat: mengandung polisakarida B1-6 yang bisa meningkatkan efektivitas sel glukans dalan sistem pertahanan tubuh terhadap kanker, meningkatkan kepekaan sel kanker terhadap sitostatika dan radiasi.

Meniran (phyllanthus niruri L.)
Khasiat: meningkatkan jumlah limfosit, toksisitas sel pembunuh kanker, dan antibodi spesifik.

Tapak dara (Catharanthus roseus)
Khasiat: mengandung alkaloid vinka (vinkristin, vinblastin). Senyawa ini bisa mengurangi keganasan sel kanker, menghambat penyebaran dan perbanyakan sel kanker.

Sumber:detikhealth.com

Perut Kembung

Rasa tidak nyaman pada daerah perut, dengan keluhan sesudah makan sering merasa sakit, perut kembung tinggi asam serta buang gas, juga disertai rasa pusing, keringan dingin dan lemas.

Gejala ini factor penyebabnya bervarisasi. Secara umum keluhan tersebut dikategorikan sebagai suatu Dyspepsia, yang sifatnya bisa menetap atau bisa mengalami kekambuhan. Dispepsia tersebut dibagi menjadi dua bentuk :

1. Organik yang bisa disebabkan adanya perlukaan kronis pada lambung, gangguan pada
    kantung   empedu, gangguan pada pancreas, gangguan metabolisme sampai kepada adanya     kanker pada lambung.

2. Fungsional yang disebabkan adanya gangguan system persarafan saluran cerna, gangguan
    motilitas, hipersensifitas lambung, faktor psikis sampai kepada dijumpainya suatu bakteri.

Mengingat luasnya gambaran yang ditimbulkan oleh keluhan saluran cerna maka diperlukan analisa yang lebih terperinci untuk menentukan apa yang terjadi sehingga baru bisa ditetapkan terapi pengobatannya