Minggu, Maret 15, 2009

Pencegah Stroke

Serangan stroke selalu datang mendadak, tanpa tanda-tanda pasti. Yang jelas, penyebabnya berlangsung selama bertahun-tahun. Stroke terjadi ketika pasokan daarah, oksigen, serta zat gizi ke otak berhenti. Kolesterol dan tekanan darah tinggi dapat menghambat aliran darah, yang selanjutnya memicu stroke. Salah satu cara untuk mencegah stroke adalah memilih makanan yang tepat.

"Makanan berperan penting untuk mencegah stroke," kata Thomas A. Person MD, Ph.D, professor New York. Hasil penelitian manyatakan bahwa orang yang mengasup lemak, khususnya lemak jenuh hewani secara berlebihan, lebih beresiko terkena stroke, dibanding mereka yang mengasup menu sehat. Ini karena makanan berlemak jenuh dapat menambah kadar kolesterol darah, lalu akan menyumbat pembuluh arteri jantung dan menghambat aliran darah ke otak.

Mengurangi lemak jenuh dalam menu sehari-hari merupakan salah satu upaya menurunkan kadar kolesterol darah. Membatasi konsumsi daging merah, maksimum 100 gr per hari, mengurangi pemakaian butter dan camilan tinggi lemak, serta mengasup makanan rendah lemak, dapat menjaga kadar kolesterol darah normal.

Cara lainnya, mengonsumsi makanan dari kedelai, yaitu tahu, tempe, dan yang lain. Menurut penelitian, makan protein kedelai sebanyak 47 gram atau 300 gr tahu sehari dapat menurunkan 9 persen kolesterol dan mengurangi LDL sampai 13 persen.

Buah-buahan dan sayuran, seperti kentang, peach berwarna kuning, bayam, pisang dan cantaloupe juga tinggi kalium, yaitu mineral yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Teh merupakan sumber flavonoid. Menurut Dr. Hettog, percobaan terhadap lebih dari 550 orang pria yang beruisa 50-69 tahun yang mendapat flavonoid dari teh, mampu menurunkan risiko stroke sampai 73 persen, dibanding yang konsumsinya rendah. Minum 5 cangkir teh sehari, ujar Dr Hettog, dapat menurunkan risiko stroke lebih besar dibanding yang minum kurang dari 3 cangkir.

Dianjurkan juga asupan makanan yang mengandung vitamin B. Banyak hasil penelitian menunjukkan, asam folat serta vitamin B12 dan B6 dapat membantu mengurangi kadar homosistein yang secara normal terjadi dari asam amino. "Jika homosistein meningkat, dapat beresiko stroke," kata Killian Robinson, MD, kardiolog dari Cleveland Clinic Foundation di Ohio, AS. Asam folat terdapat dalam sayuran hijau seperti bayam dan lettuce. Daging,, hasil susu rendah lemak, dan telur mengandung itaminn B12. Vitamin B6 terdapat dalam pisang, ayam, dan gandum.

Menjaga berat badan normal penting untuk mencegah stroke. Kelebihan berat badan beresiko mendapat tekanan darah tinggi yang nantinya dapat memicu stroke. Orang dengan tekanan darah tinggi beresiko lima kali untuk terkena stroke daripada orang sehat. Asam lemak omega 3 yang banyak dijumoai pada ikan, dapat meningkatkan kolesterol HDL. Ini akan membantu membersihkan darah serta menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Tidak ada komentar: